Kamis, 02 Mei 2013

Rangkaian Saklar Sentuh Menggunakan IC 555



Rangkaian saklar sentuh ini dapat dipasang pada pintu gudang atau pintu belakang runamh yang jarang digunakan. Fungsi saklar sentuh ini adalah untuk memberikan indikator apabila ada orang yang menyentuh kunci pintu lokasi tersebut. Cara kerja rangkaian saklar sentuh ini adalah akan membaca sentuhan tangan pada kunci pintu sebagai triger untuk mengaktifkan sistem saklar kemudian melalui saklar relay digunakan untuk mengaktifkan alarm. Gambar skema dan daftar komponen untuk membuat saklar sentuh dengan IC 555 dapat dilihat pada gambar berikut. 

Rangkaian Saklar Sentuh Dengan IC 555 

Rangkaian Saklar Sentuh Dengan IC 555,skema Saklar Sentuh Dengan IC 555,membuat Saklar Sentuh Dengan IC 555,pcb Saklar Sentuh Dengan IC 555,membuat Saklar Sentuh Dengan IC 555,merakit Saklar Sentuh Dengan IC 555Saklar Sentuh Dengan IC 555 rakitan,alarm Saklar Sentuh Dengan IC 555,alarm sentuh dengan IC 555,cara buat Saklar Sentuh Dengan IC 555,cara pasang Saklar Sentuh Dengan IC 555,cara seting Saklar Sentuh Dengan IC 555,instalasi Saklar Sentuh Dengan IC 555,prinsip kerja Saklar Sentuh Dengan IC 555,rangkaian sklar sentuh,menghubungkan saklar sentuh ke alarm,mengatifkan alarm dengan sklar sentuh,memasang saklar sentuh di pintu,alarm untuk pintu gudang,alarm untuk pintu rumah,memasang alarm di gudang,fungsi Saklar Sentuh Dengan IC 555
Rangkaian saklar sentuh pada gambar diatas dibuat menggunakan IC NE555 yang diset sebagai timer dengan eksekutor berupa relay yang dikendalikan oleh transistor T1 2N3904. Relay pada rangkaian saklar sentuh ini dapat digunakan untuk menyalakan alarm DC maupun AC sesuai dengan alarm yang digunakan tau dapat juga digunakan untuk mengaktifkan sistem indikator yang lain sperti lampu atau alat perekam. 


Prinsip kerja rangkaian saklar sentuh dengan IC NE555 ini dapat diuraikan sebagai berikut. IC NE555 dirangkai sebagai timer dengan waktu ON ditentukan oleh konfigurasi R1, P1 dan C1. Untuk mengatur lamanya timer ON dapat diatur dengan mengubah nilai resistansi P1 dengan cara mengatur posisi tuas potensiometer P1. Timer IC NE555 ini diaktifkan dengan sinyal triger yang dihubungkan ke pelat logam pada kunci pintu. Sinyal triger tersebut berasal dari elektro statis pada tubuh manusia yang menyentuh pelat logam pada kunci yang terhubung ke rangkaian saklar sentuh ini. Apabila kunci disentuh menggunakan jari maka akan memberikan triger ke rangkaian timer IC NE555 sehingga timer ON dan mengaktifkan relay yang digunakan untuk menyalakan alarm sehingga alarm menyala selama beberapa saat. Cara instalasi rangkaian saklar sentuh ini cukup mudah yaitu dengan menghubungkan jalur triger ke plat logam pada kunci pintu seperti pada gambar diatas dan menghubungkan alarm ke rangkaian saklar sentuh ini. kemudian sumber tegangan untuk rangkaian saklar sentuh ini dapat diberikan tegangan DC +12 volt yang diambil dari batere atau power supply 12 volt DC.

Rangkaian Lampu Flip Flop

Rangkaian lampu flip flop ini merupakan rangkaian free runing multifibrator yang diberikan beban berupa LED pada setiap sisi transisi perubahan sinyal outputnya. Rangkaian lampu flip flop dengan LED ini cukup sederhana, yaitu disusun dengan 2 unit transistor 2N3904 dan 2 unit rangkaian tank circuit yang disusun dengan rangkaian RC. LED sebagai indikator perubahan sinyal yang dipasang pada setiap sisi rangkaian lampu flip flop ini akan menyala secara bergantian dengan waktu menyala dan padam sama dengan proses charge dan discharge muata kapasitor. Rangkaian lampu flip flop ini cukup sederhana seperti terlihat pada gambar berikut. Rangkaian Lampu Flip Flop LED 
Rangkaian Lampu Fliop Flop LED,rangkaian flip flop,flip flop transistor,membuat flip flop,lampu flip flop,rangkaian lampu flip flop,free runing flip flop,flip flop multivibrator,flip flop sederhana,prinsip kerja flip flop,sistem kerja flip flop,lampu flip flop LED,lampu led flip flop,skema led flip flop,rangkaian lampu led flip flop,pcb flip flop led


Prinsip kerja rangkaian lampu flip flop diatas adalah pada saat rangkaian diberikan sumber tegangan maka kapasitor 10uF akan dicharge melalui R 470 dan LED kemudian akan diteruskan untuk memberikan triger ke basis transistor sehingga transistor akan ON dan menyalakan LED. hal ini terjadi secara bergantian pada setiap sisi, sehingga lampu LED akan menyala secara bergantian pula.

Membuat Rangkaian Elektronika Sirine Polisi


Rangkaian elektronika sirine polisi adalah sebuh sirine yang biasanya digunakan dan dipasangakan pada kendaraan kendaraan polisi di negara kita tercinta ini, baik motor polisi dari yang paling kecil sampe motor yang biasa buat pengawalan pejabat pejabat Negara kita, betul..?

Tapi pada kali ini kita akan membahas duplikasi dari rangkaian elektronika sirine polisi ini, sirine ini akan menghasilkan suara yang hampir mirip dengan sirene  polisi dan bisa pasang di mobil atau sepeda motor kita sendiri. Rangkaiannya sendiri  terdiri dari 2 buah IC TL 555 yang berfungsi sebagai frekuensi (multivibrator  stabil) bahwa frekuensi dapat diatur untuk bermain VR1 dan VR2.
Skema Rangkaian Elektronika Sirine Polisi
Rangkaian Elektronika Sirine

Berikut ini adalah daftar komponen untuk kebutuhan pembuatan rangkaian elektronika sirine polisi
IC NEE555 = 2 buah
Resistor 2,2 KOhm = 2 buah
Resistor 47KOhm = 1 buah
Kapasitor 0,01 uF = 1 buah
Kapsitor 47 uF = 1 buah
Kapsitor 0,1 uF = 1 buah
Kapasitor 1 uF/16V = 1 buah
Potensiometer 47 KOhm = 1 buah
Potensiometer 100 KOhm = 1 buah
Speaker = 1 buah
Micro Switch = 1 buah
Power Supply 5V – 15V

Jika output suara dalam kurang keras, anda dapat menambahkan amplifier brace daya yang memiliki penjepit tinggi misalnya seri amplifier LM386. Seri ini memiliki tegangn daya output yang lebih besar dan memiliki input yang sama. Untuk menginstal seri ini Anda hanya menghubungakan output  rangkain dan kemudian masukkan ke dalam input. Pindahkan speaker ke ampilifier output LM386.

Berikut ini kami jelaskan fungsi masing-masing IC pin 555 yang digunakan pada rangkaian ini :
rangkaian elektronika sirine polisi
Gambar  IC 555
Ground, adalah pin input dari sumber tegangan DC negatif
Trigger, negatif dari pembanding yang lebih rendah (B pembanding) yang mempertahankan tegangan osilasi kapasitor di Vcc 1/3 dan terendah set RS flip-flop
output, pin output dari IC 555.
Reset , pin yang berfungsi untuk me-reset kait di dalam IC akan berpengaruh untuk me-reset kerja IC.
Pin ini terhubung ke gerbang transistor PNP-jenis, sehingga transistor akan aktif jika diberi logika low. Biasanya pin ini terhubung langsung ke Vcc untuk mencegah ulang
Control Voltage, pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan input tegangan referensi negatif (komparator A). Pin ini bisa dibiarkan menggantung, tetapi untuk menjamin stabilitas komparator referensi A, biasanya berhubungan dengan kapasitor sekitar 10nF ke pin groun berorde
Threshold, pin ini terhubung ke input positif (komparator A) yang akan me-reset RS flip-flop ketika tegangan pada kapasitor dari melebihi 2/3 Vc
Discharge, pin ini terhubung ke transistor Q1 kolektor terbuka terhubung ke tanah emitternya. Switching transistor berfungsi untuk menjepit node yang sesuai ke tanah pada waktu tertentu
VCC, pin untuk menerima suplai tegangan DC. Biasanya akan bekerja optimal jika diberi 5-15V. pasokan saat ini dapat dilihat di datasheet, yaitu sekitar 10-15mA.
Itulah bahasan kita untuk topic rangkaian elektronika sirine polisi, mudah mudahan bahasan kali ini bisa dimanfaatkan sebaik baiknya oleh para pembaca sekalian.

Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika


Pada gambar berikut adalah koleksi simbol-simbol komponen elektronika yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronika :


Simbol Komponen Resistor
Fungsi Komponen Resistor
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Resistor
Resistor berfungsi sebagai penghambat arus yang mengalir dalam rangkaian listrik
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Resistor
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Potensio Meter
Resistor berfungsi sebagai penghambat arus dalam rangkaian listrik, nilai resistansi dapat diatur
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Potensio Meter
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Variable Resistor
Resistor berfungsi sebagai penghambat arus dalam rangkaian listrik, nilai resistansi dapat diatur
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Variable Resistor

Simbol Komponen Condensator
Fungsi Komponen Condensator
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Condensator Bipolar
Berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara waktu
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Condensator Nonpolar
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Condensator Bipolar
Electrolytic Condensator (ELCO)
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Kapasitor berpolar
Electrolytic Condensator (ELCO)
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Kapasitor Variable
Condensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur

Simbol Komponen Dioda
Fungsi Komponen Dioda
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Dioda
Berfungsi sebagai penyearah yang dapat mengalirkan arus listrik satu arah (forward bias)
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Dioda Zener
Penyetabil Tegangan DC (Searah)
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Dioda Schottky
Dioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat dalam IC logika
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Dioda Varactor
Gabungan Dioda dan Kapasitor
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Dioda Tunnel
Dioda Tunnel
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
LED (Light Emitting Diode)
Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC satu arah
Koleksi Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Photo Dioda
Menhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya

Simbol Komponen Transistor
Fungsi Komponen Transistor
Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Transistor NPN
Arus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B) diberi positif
Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Transistor PNP
Arus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi negatif
Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Transistor Darlington
Gabungan dari dua transistor Bipolar untuk meningkatkan penguatan
Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Transistor JFET-N
Field Effect Transistor kanal N
Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Transistor JFET-P
Field Effect Transistor kanal P
Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Transistor NMOS
Transistor MOSFET kanal N
Simbol dan Fungsi Komponen Elektronika
Transistor PMOS
Transistor MOSFET kanal P

Post by : adityanugraha

Membaca Resistor Menggunakan Tabel Warna


Membaca nilai sebuah Resistor tidaklah begitu sulit, anda hanya melihat warna gelangyang mengelilingi tubuh resistor. Ada 4, 5 bahkan ada yang lebih gelang warna pada sebuah resistor. Mengapa saya katakan tidak sulit ?

Tentu jawabannya kita harus terlebih dahulu harus tahu pedoman yang digunakan dalam pembacaan nilai resistor ini. Pedoman yang wajib anda gunakan adalah tabel warna, yang khusus digunakan untuk membaca nilai resistor / hambatan tadi.

Disamping nilai resistor dibaca dengan tabel warna kita juga bisa membaca nilai resistor yang memang sudah tertera pada tubuh resistor / hambatan, dan anda juga bisa menggunakan alat ukur ohm meter atau menggunakan sofware.

Kalau dengan sofware sebaiknya digunakan setelah anda memang benar sudah paham betul membaca nilai resistor dengan tabel dan alat ukur. Karena mengunakan sofware ini tinggal klik dan nilai resistansi resistor tersebut langsung muncul. (mudah sekali khaaan ? ...)

Sedangkan yang dibaca langsung di tubuh resistor terlihat pada gambar berikut : 

Membaca Resistor Dengan Tabel Warna
Resistor
Sekarang kita kembali ke materi yang akan dibahas Membaca Resistor Dengan Tabel Warna. Perhatikan gambar resistor /hambatan berikut :
Membaca Resistor Dengan Tabel Warna
Resistor dengan 4 gelang warna
Pada gambar diatas merupakan resistor / hambatan yang mempunyai 4 gelang warna.
Keterangan gambar :
  • gelang ke-1 menyatakan anka ke-1
  • gelang ke-2 menyatakan angka ke-2
  • gelang ke-3 menyatakan banyaknya nol / faktor perkalian
  • gelang ke-4 menyatakan nilai toleransi
 Untuk tahu keterangan gambar tersebut kita harus menggunakan tabel warna resistordengan 4 gelang :

WARNA
KODE WARNA
GELANG 1
GELANG 2
GELANG 3
Banyaknya Nol
GELANG 4
Toleransi
Hitam
0
0
x 1
Coklat
1
1
x  10
1 %
Merah
2
2
x  100
2 %
Jingga
3
3
x  1000
Kuning
4
4
x  10000
Hijau
5
5
x  100000
Biru
6
6
x  1000000
Ungu
7
7
x  10000000
Abu-abu
8
8
x  100000000
Putih
9
9
x  1000000000
Emas
-
-
x  0,1
5 %
Perak
-
-
x  0,01
10 %
Tanpa warna
-
-
-
20 %

Kita ambil contoh berapa nilai resistansi resistor pada gambar diatas ?
Jawab :
  • Gelang 1 berwarna Jingga berarti angka ke 1 = 3
  • Gelang 2 berwarna Hitam berarti angka ke 2 = 0
  • Gelang 3 berwarna Jingga berarti angka ke 3 = x  1000 / banyaknya nol
  • Gelang 4 berwarna Emas berarti yang menyatakan toleransi = 5 %
Kita tata angka dari tabel resistor tersebut : 30 x  1000 = 30000
Berarti nilai resistor tersebut adalah 30000 Ohm dengan toleransi 5 % = 30Kohm 5 %

Contoh kedua : 
Berapa nilai hambatan sebuah resistor jika gelang warna resistor tersebut adalah :merah,coklat,merah,emas ?
Jawab 2100 Ohm 5 %  atau  2,1 Kohm 5%

Conoh Resistor dengan 5 gelang warna :
Membaca Resistor Dengan Tabel Warna
Resistor  5 gelang warna
Keterangan resistor dengan 5 gelang warna :
  • gelang ke-1 menyatakan anka ke-1
  • gelang ke-2 menyatakan angka ke-2
  • gelang ke-3 menyatakan angka ke-3
  • gelang ke-4 menyatakan banyaknya nol / faktor perkalian
  • gelang ke-5 menyatakan nilai toleransi
Perhatikan tabel gelang warna resistor untuk 5 gelang, prinsipnya sama dengan tabel 4 gelang diatas, penambahan bhanya pada kolom 3 yang sama percis dengan kolom 2 :


WARNA
KODE WARNA
GELANG 1
Nilai ke-1
GELANG 2
Nilai ke-2
GELANG 3
Nilai ke-3
GELANG 4
Banyaknya Nol
GELANG 5
Toleransi
Hitam
0
0
0
x 1
Coklat
1
1
1
x  10
1 %
Merah
2
2
2
x  100
2 %
Jingga
3
3
3
x  1000
Kuning
4
4
4
x  10000
Hijau
5
5
5
x  100000
Biru
6
6
6
x  1000000
Ungu
7
7
7
x  10000000
Abu-abu
8
8
8
x  100000000
Putih
9
9
9
x  1000000000
Emas
-
-
-
x  0,1
5 %
Perak
-
-
-
x  0,01
10 %
Tanpa warna
-
-
-
-
20 %
Contoh penerapan : 

Jika sebuah resistor mempunyai kode warna : merah,coklat, merah,merah,emas.
Maka nilai resistornya adalah : 21200 Ohm dengan toleransi 5% = 21,2Kohm 5%

Selesai. semoga mudah dipahami !! 
post by: indometalgoth

Add Me
Follow Me
Add Me
Add Me

iklan

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket